Jumat, 01 Maret 2013

5 Menit Saja

HaraJawa - Sahabat tau, kita dapat menebak denga mudah kira-kira apa yang akan terjadi pada diri kita lima menit kedepan. Dengan apa? Ya, dengan memperhatikan apa yang sedang sahabat kerjakan, sekarang. Jika sahabat saat ini sedang duduk dan membaca artikel ini, menyerahkan psahabatngan pada tulisan ini dan gagasan yang sedang berseliweran. Mudah diramalkan hingga lima menit ke depan, sahabat terus mengerjakan aktivitas yang sama.

Ketika sahabat hendak melatih diri untuk menciptakan kebiasaan baru, sahabat dapat memulainya dengan benar-benar sengaja untuk memulai sebuah aktivitas baru. Dan, hanya perlu lima menit saja. Kenapa lima menit saja? Kerena adanya kecenderungan manusia untuk meneruskanaktivitas apa pun yang sedang kita kerjakan saat ini, setidaknya hingga lima menit nanti.

Ketika sahabat hendak melatih diri untuk lebih berdisiplin dalam sebuah perilaku baru. Pastikan sahabat menggelindingkan diri ke dalam sebuah tindakan, dengan mengambil pemicu aksi. Pilih salah satu pemicu aksi yang mudah sahabat kerjakan, lalu dorong dari sahabat untuk meneruskan aktivitas ituhanya untuk lima menit ke depan. Ingat! Sampaikan ke diri sendiri, bahwa ini hanya untuk lima menit saja. Jika nanti sahabat mau menambahkan durasi lima menit lagi, itu terserah sahabat.

Saran ini sangat ampuh, bagi sahabat yang merasa kewalahan untuk awali aktivitas yang enggan sahabat mulai. Selain itu cara ini juga manjur, bagi sahabat yang merasa bingung, mau memulai pekerjaan dari mana, atau bagi sahabat yang merasa kehabisan energi untuk menyelesaikan apa-apa yang sudah sahabat mulai. Ingat, kuncinya hanya satu. Putuskan dan ambil pemicu tindakan yang kecil, mudah dan sederhana.

Bagi sahabat yang penasaran mengapa kiat kecil ini bekerja. Sepertinya ini dimulai dari kinerja pikiran dan perasaan kita. Saya menduga kita merasa bahwa apa yang sedang kita lakukan saat lima menit ini ialah pekerjaan yang kecil, sederhana, dan mudah. Betapa tidak, hanya mencelupkan diri kesebuah tindakan pemicu lalu meneruskannya untuk lima menit kedepan. Begitu selesai lima menit, diri kita merasa sudah mengerjakan sesuatu yang artinya ini adalah sebuah penghargaan diri betapa kita ternyata bias mengerjakan sesuatu dalam lima menit. Yang  artinya juga, kita merasa  lima menit tadi berisi sesuatu yang awalnya menurut kita tidak berharga, tiba-tiba berubah menjadi berisikan kegiatan yang lebih bermakna.

Dari situ,sesungguhnya, perasaan berbudaya itu bias muncul dengan sendirinya. Ketika sedang sepenuhnya tenggelamdalam beraktivitas. Tanpa diminta, badan, pikiran dan perasaan kita akan larut dalam lima menit itu , dalam rangka menyelesaikan sisa waktu yang hanya lima menit saja.

Jadi jika nanti sahabat bingung untuk melakukan apa diwaktu senggang sahabat. Atau, sahabat ingin kerjakan sesuatu yang sudah lama sahabat tunda-tunda. Atau, sahabat ingin menyelesaikan pekerjaan yang sebetulnya tiding 100% sahabat cintai untuk dikerjakan. Ingat kembali kiat sederhana ini. Sebut saja ini sebagai “picu lima menit saja”. Sahabat berfokus pada tindakan pemicu yang : kecil, sederhana, dan mudah. Lalu, tenggelamkan diri sahabat dalam sebuah aktivitas apa pun itu selama lima menit saja.

Ngomong-ngomong , tulisan ini pun saya selesaikan dengan memanfaatkan skema “Lima Menit Saja”. Bagaimana dengan sahabat?

Oleh : Rio Purboyo
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar