HaraJawa - Sahabat tau, kita dapat menebak
denga mudah kira-kira apa yang akan terjadi pada diri kita lima menit kedepan.
Dengan apa? Ya, dengan memperhatikan apa yang sedang sahabat kerjakan,
sekarang. Jika sahabat saat ini sedang duduk dan membaca artikel ini, menyerahkan
psahabatngan pada tulisan ini dan gagasan yang sedang berseliweran. Mudah
diramalkan hingga lima menit ke depan, sahabat terus mengerjakan aktivitas yang
sama.
Ketika sahabat hendak melatih
diri untuk menciptakan kebiasaan baru, sahabat dapat memulainya dengan
benar-benar sengaja untuk memulai sebuah aktivitas baru. Dan, hanya perlu lima
menit saja. Kenapa lima menit saja? Kerena adanya kecenderungan manusia untuk
meneruskanaktivitas apa pun yang sedang kita kerjakan saat ini, setidaknya
hingga lima menit nanti.
Ketika sahabat hendak melatih
diri untuk lebih berdisiplin dalam sebuah perilaku baru. Pastikan sahabat
menggelindingkan diri ke dalam sebuah tindakan, dengan mengambil pemicu aksi.
Pilih salah satu pemicu aksi yang mudah sahabat kerjakan, lalu dorong dari sahabat
untuk meneruskan aktivitas ituhanya untuk lima menit ke depan. Ingat! Sampaikan
ke diri sendiri, bahwa ini hanya untuk lima menit saja. Jika nanti sahabat mau
menambahkan durasi lima menit lagi, itu terserah sahabat.
Saran ini sangat ampuh, bagi sahabat
yang merasa kewalahan untuk awali aktivitas yang enggan sahabat mulai. Selain
itu cara ini juga manjur, bagi sahabat yang merasa bingung, mau memulai
pekerjaan dari mana, atau bagi sahabat yang merasa kehabisan energi untuk
menyelesaikan apa-apa yang sudah sahabat mulai. Ingat, kuncinya hanya satu.
Putuskan dan ambil pemicu tindakan yang kecil, mudah dan sederhana.
Bagi sahabat yang penasaran
mengapa kiat kecil ini bekerja. Sepertinya ini dimulai dari kinerja pikiran dan
perasaan kita. Saya menduga kita merasa bahwa apa yang sedang kita lakukan saat
lima menit ini ialah pekerjaan yang kecil, sederhana, dan mudah. Betapa tidak,
hanya mencelupkan diri kesebuah tindakan pemicu lalu meneruskannya untuk lima
menit kedepan. Begitu selesai lima menit, diri kita merasa sudah mengerjakan
sesuatu yang artinya ini adalah sebuah penghargaan diri betapa kita ternyata
bias mengerjakan sesuatu dalam lima menit. Yang
artinya juga, kita merasa lima
menit tadi berisi sesuatu yang awalnya menurut kita tidak berharga, tiba-tiba
berubah menjadi berisikan kegiatan yang lebih bermakna.
Dari situ,sesungguhnya, perasaan
berbudaya itu bias muncul dengan sendirinya. Ketika sedang sepenuhnya
tenggelamdalam beraktivitas. Tanpa diminta, badan, pikiran dan perasaan kita
akan larut dalam lima menit itu , dalam rangka menyelesaikan sisa waktu yang
hanya lima menit saja.
Jadi jika nanti sahabat bingung
untuk melakukan apa diwaktu senggang sahabat. Atau, sahabat ingin kerjakan
sesuatu yang sudah lama sahabat tunda-tunda. Atau, sahabat ingin menyelesaikan
pekerjaan yang sebetulnya tiding 100% sahabat cintai untuk dikerjakan. Ingat kembali
kiat sederhana ini. Sebut saja ini sebagai “picu lima menit saja”. Sahabat berfokus
pada tindakan pemicu yang : kecil, sederhana, dan mudah. Lalu, tenggelamkan
diri sahabat dalam sebuah aktivitas apa pun itu selama lima menit saja.
Ngomong-ngomong , tulisan ini pun
saya selesaikan dengan memanfaatkan skema “Lima Menit Saja”. Bagaimana dengan sahabat?
Oleh : Rio Purboyo
0 komentar:
Posting Komentar