HaraJawa - Siapa yang tak tahu Disney dengan
karya-karya animasinya yang mendunia? Namun baru-baru ini, Disney yang telah
memperkenalkan karya-karya klasik dunia di Hollywood seperti Fantasia, Bambi
dan Snow White and the Seven Dwarfs menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi
membuat film animasi dengan teknik gambar manual 2D alias hand drawing.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Bob Iger, direktur
eksekutif, saat pertemuan tahunan pemegang saham di Phoenix, Arizona (5/3).
Menurutnya, tidak ada lagi produksi studio yang menggunakan proses manual 2D.
Namun dia juga tak menyangkal jika kemungkinan ada proyek animasi baru yang
menerapkan teknik lama. Sementara ini, produksi film animasi Hollywood sedang dalam
periode istirahat panjang.
“Sepengetahuan saya, kami sedang tidak memproduksi animasi
2D. Ada beberapa aktivitas studio yang masih menggunakan teknik tersebut, namun
itu hanya untuk program televisi. Kami juga tidak menutup kemungkinan adanya
proyek baru dengan teknik 2 D, namun tidak untuk saat ini.” tutur Iger.
Kabar ini mengecewakan sejumlah fans dari animasi 2D yang
menyambut baik kebijakan John Lasseter, bos Pixar yang juga menjadi direktur
kreatif Animasi Disney di tahun 2006. Saat itu, Lasseter mengungkapkan bahwa
dia telah merekrut kembali para animator lama yang tergusur dan dipecat akibat
kemajuan teknologi komputer.Di tahun 1995, Lasseter menyinggung bahwa
kebanyakan animasi 2D dijadikan alasan buruknya penceritaan.
“Ada pendapat bahwa orang tidak ingin lagi menyaksikan
animasi 2D. Tentu saja ini adalah hal yang menggelikan.” Kebijakan Lasseter
disusul dengan film animasi The Princess and the Frog (2009) yang digarap
dengan teknik 2 D. Dengan konsep animasi musikal klasik yang dikemas ulang,
film ini mendapat reaksi positif walaupun tak memuaskan secara finansial.
Di tahun 2011, Winnie the Pooh yang juga digarap dengan
teknik 2D mendapat tanggapan positif dari kritikus namun tidak mencapai
keuntungan signifikan. Jika dibandingkan dengan film-film dengan hasil olahan
CGI seperti Bolt atau Tangled, tentunya sangat jauh berbeda secara pemasukan.
Orang boleh berpendapat bahwa Disney seakan melupakan teknik animasi yang
menempatkannya sebagai raksasa industri hiburan.
Bagaimana pun juga ada banyak perdebatan terkait dengan
teknik 2D yang dianggap tradisional. Padahal, menurut pendapat beberapa pihak,
Disney masih menerapkan konsep menggambar dengan tangan meski dengan media
komputer dan itu sangat berbeda dengan merancang model gambar yang diolah total
melalui komputer.
0 komentar:
Posting Komentar