Minggu, 17 Maret 2013

Pengharum Ruangan Dari Feses Sapi Karya Anak Bangsa Menangkan Medali Emas ISPO 2013


HaraJawa - Tidak ada yang mengira jika feses sapi yang identik dengan bau tidak sedap bisa menjadi bahan pengharum ruangan. Namun, tidak ada yang tidak mungkin bagi Rintya Miki Aprianti dan Dwi Nailul Izzah. Keduanya sukses mengantarkan proyek penelitian yang berjudul Limbah Peternakan Sapi (LPS)-Air Freshnener Rekayasa Alternatif Pengharum Ruangan Ramah Lingkungan dalam ajang Indonesian Science Project Olympiade (ISPO) di Jakarta, 26-28 Feberuari lalu. Tak tanggung-tanggung, mereka sukses meraih medali emas di perhelatan sains tersebut. Kesuksesan dua siswi berjilbab ini tidak berhenti di ISPO saja, mereka didaulat menjadi wakil Indonesia di ajang International Environment Project Olympiade (INEPO) 2013 di Turki, Mei mendatang.


Bagaimana asal bau harum pengharum ruangan dari feses sapi itu? Dwi mengungkapkan bau harum itu berasal dari tumbuhan yang menjadi makanan sapi. Sudah pasti ini adalah pengharum alami, bukan karena ditambah senyawa kimia. Karena tidak ada bahan kimia, dijamin pengharum ruangan ini tidak membahayakan pengguna. Proses pembuatannya harus melalui tahap ekstraksi dua kali dan tahap fermentasi. Tahap fermentasi merupakan saran dari juri ISPO, karena sebelumnya mereka tidak melakukan proses ini. Ide brilian ini akan dipasarkan karena harganya relatif murah. Setelah dilakukan kajian ekonomi untuk pengharum ruangan ini, hanya membutuhkan biaya Rp 21 ribu untuk kemasan 225 ml, lebih murah dibanding dengan produk pengharum ruangan umumnya. Agar menghindari plagiat, pengharum ruangan ini akan diajukan hak patennya.


Mereka terpilih mengikuti ajang INEPO karena memenuhi salah satu persyaratan yang ditetapkan panitia, yakni bahan dasarnya harus mudah ditemukan di seluruh negara, bukan bahan yang ditemukan musiman, apalagi bahan yang langka ditemukan. Ajang sains internasional ini diikuti oleh 50 negara di belahan dunia, meliputi Denmark, Finlandia, Jerman, Kanada, Amerika Serikat, Rusia, Malaysia Portugal, Inggris, dll. Prestasi yang ditoreh mereka patut dijadikan contoh untuk generasi muda Indonesia, mengingat pemanfaatan sapi hanya sebatas untuk pupuk dan biogas. Pemanfaatan limbah menjadi produk serbaguna juga berperan untuk mengurangi kerusakan lingkungan akibat kurangnya pengolahan berkelanjutan.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar