HaraJawa - Tidak ada yang mengira jika feses
sapi yang identik dengan bau tidak sedap bisa menjadi bahan pengharum ruangan.
Namun, tidak ada yang tidak mungkin bagi Rintya Miki Aprianti dan Dwi Nailul
Izzah. Keduanya sukses mengantarkan proyek penelitian yang berjudul Limbah
Peternakan Sapi (LPS)-Air Freshnener Rekayasa Alternatif Pengharum Ruangan Ramah
Lingkungan dalam ajang Indonesian Science Project Olympiade (ISPO) di Jakarta,
26-28 Feberuari lalu. Tak tanggung-tanggung, mereka sukses meraih medali emas
di perhelatan sains tersebut. Kesuksesan dua siswi berjilbab ini tidak berhenti
di ISPO saja, mereka didaulat menjadi wakil Indonesia di ajang International
Environment Project Olympiade (INEPO) 2013 di Turki, Mei mendatang.
Bagaimana asal bau harum pengharum
ruangan dari feses sapi itu? Dwi mengungkapkan bau harum itu berasal dari
tumbuhan yang menjadi makanan sapi. Sudah pasti ini adalah pengharum alami,
bukan karena ditambah senyawa kimia. Karena tidak ada bahan kimia, dijamin
pengharum ruangan ini tidak membahayakan pengguna. Proses pembuatannya harus
melalui tahap ekstraksi dua kali dan tahap fermentasi. Tahap fermentasi
merupakan saran dari juri ISPO, karena sebelumnya mereka tidak melakukan proses
ini. Ide brilian ini akan dipasarkan karena harganya relatif murah. Setelah
dilakukan kajian ekonomi untuk pengharum ruangan ini, hanya membutuhkan biaya Rp
21 ribu untuk kemasan 225 ml, lebih murah dibanding dengan produk pengharum
ruangan umumnya. Agar menghindari plagiat, pengharum ruangan ini akan diajukan
hak patennya.
Mereka terpilih mengikuti ajang
INEPO karena memenuhi salah satu persyaratan yang ditetapkan panitia, yakni
bahan dasarnya harus mudah ditemukan di seluruh negara, bukan bahan yang
ditemukan musiman, apalagi bahan yang langka ditemukan. Ajang sains
internasional ini diikuti oleh 50 negara di belahan dunia, meliputi Denmark,
Finlandia, Jerman, Kanada, Amerika Serikat, Rusia, Malaysia Portugal, Inggris,
dll. Prestasi yang ditoreh mereka patut dijadikan contoh untuk generasi muda
Indonesia, mengingat pemanfaatan sapi hanya sebatas untuk pupuk dan biogas.
Pemanfaatan limbah menjadi produk serbaguna juga berperan untuk mengurangi
kerusakan lingkungan akibat kurangnya pengolahan berkelanjutan.
0 komentar:
Posting Komentar