Harajawa - Ini adalah sebuah kisah nyata
yang dikisahkan oleh salah seorang Sahabat. Kisah ini akan mengajarkan
kita untuk selalu senantiasa menjaga kesadaran dan fokus di manapun berada.
Seringkali kita tak menyadari bahwa sedikit saja termenung, bisa membahayakan
diri kita sendiri.
Sahabat, mungkin Anda pernah mendengar kisah
orang-orang yang tertabrak kereta tanpa sengaja dan seolah tak mendengar bahwa
kereta sedang menuju ke arahnya. Beberapa di antaranya selamat dan yang lainnya
harus kehilangan nyawa mereka. Mendengar fenomena ini, Sahabat
mengisahkan pengalaman pribadinya.
Sahabat Harajawa bernama Tari, semasa kecilnya
sering bermain di rel kereta api di salah satu wilayah Jakarta. Hampir setiap
sore, Tari bermain ke sana bernama teman-temannya. Tari tahu bahwa masih banyak
kereta yang sering lalu-lalang di rel tersebut, namun pikirnya selama ia dan
teman-temannya mendengar suara kereta lewat, maka mereka akan menjauhi rel.
Suatu ketika kejadian aneh menimpa Tari. Suatu
ketika ia bermain di dekat rel. Beberapa saat kemudian, ia mendengar
orang-orang di pinggiran stasiun berteriak padanya tanpa ia tahu mengapa.
Suara-orang-orang itu keras dan bersahutan memanggil ke arahnya. Tari masih
bingung dengan maksud mereka.
Sampai akhirnya seorang pria segera menariknya
paksa dengan cepat ke pinggiran hingga mereka terjerembab ke tanah. Selang
beberapa detik kemudian, kereta melewati mereka. Menghempas rambut dan tubuh
Tari yang masih bengong serta orang yang menariknya tadi. Pria dewasa itu
membantunya berdiri dan berseru, "Woy! Hati-hati, dong kalau main di
rel," omel pria itu.
Tari menjawab dengan setengah bingung, "Tadi
saya nggak denger ada kereta, Pak." Pria itu dan beberapa orang yang
menghampiri mereka untuk membantu menganggap Tari sedang melamun, namun Tari
yakin dia memang tak mendengar suara tersebut.
Selang beberapa lama sejak kejadian itu, Tari
mengetahui dari salah seorang kerabatnya bahwa hal itu mungkin terjadi karena
'ada yang menutup' indra pendengaran Tari. Meski Tari tak menggunakan earphone
dan sebagainya, namun tempat-tempat seperti rel kereta api dan stasiun tetaplah
lokasi yang masih lekat dengan aura-aura 'mistis'.
Saat kita sedang tidak menguasai diri kita,
kemungkinan ada gangguan dari hal-hal yang di luar logika kita yang mengambil
alih diri kita. Salah satunya dengan menutup indra pendengaran, penglihatan dan
sebagainya.
Sejak saat itu, Tari sudah jarang bermain di rel kereta
api. Ia juga berusaha menjaga diri agar tetap fokus di manapun berada. Konon,
kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di rel kereta api, namun juga bisa
terjadi di jalan raya. Mungkin Anda pikir Anda cukup sadar atau Anda tadinya
tidak melihat kendaraan yang sudah ada di dekat Anda.
Sahabat, Tari, ingin berbagi kisah ini
untuk sekedar mengingatkan kita agar jangan melamun, termenung atau membawa
masalah Anda sambil berjalan di tempat-tempat ramai. Selain itu, sebaiknya
berdoa sebelum melakukan segala sesuatu agar kita terlindung dari pengaruh
hal-hal tersebut.
Apakah Anda percaya, Sahabat? Well, semua
tergantung keyakinan Anda. Namun, Harajawa setuju bahwa di manapun kita berada,
sebaiknya tetap fokus dan jangan lupa berdoa sebelum melakukan aktivitas.
Semoga kisah unik ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar