Sabtu, 04 Mei 2013

Jelajah : Ohara Jepang


HaraJawa - Anda yang suka berwisata ke Kyoto, atau setidaknya suka melakukan survey tentang tempat wisata di Tokyo, pastinya sudah familiar dengan situasi Kyoto yang kental dengan suasana ala kota lama. Kyoto juga dikenal karena memiliki banyak kuil dan museum yang masih terjaga dengan baik, serta memiliki beberapa jalan yang memiliki nuansa khas dan sayang untuk dilewatkan seperti Arashiyama Bamboo Forest, Ninenzaka dan Sannenzaka, serta Philosopher’s Path

Namun jika Anda jenuh dengan semua itu, mengapa tak melarikan diri sejenak ke pinggiran Kyoto? Kota ini memiliki beberapa daerah pinggiran yang punya nuansa yang khas dan berbeda dengan pusat kota Kyoto, sehingga bisa menjadi alternatif wisata bagi Anda yang jenuh dengan suasana Kyoto.


Salah satu daerah pinggiran yang menarik untuk dikunjungi adalah Ohara. Tempat ini merupakan sebuah kota kecil yang terletak di sisi utara Kyoto yang jaraknya kira-kira 1 jam perjalanan dari Stasiun Kyoto. Cukup jauh, namun tetap menarik untuk dikunjungi. 

Suasananya khas dan cukup berbeda dengan kota Kyoto, karena daerah Ohara ini lebih dekat ke pegunungan. Jadi disini Anda dapat melihat-lihat suasana kota kecil yang terletak di pegunungan, dengan beberapa ladang pertanian dan perkebunan, dan pastinya memiliki suasana yang sejuk dan sangat alami.

Walau terletak di pinggiran dan merupakan sebuah kota kecil, bukan berarti tak ada yang bisa dilihat di Ohara. Justru sebaliknya, di Ohara terdapat beberapa daya tarik wisata yang cukup menarik minat wisatawan, terutama wisatawan asing. Salah satunya adalah aneka kuil.


Ya, di daerah Ohara ini terdapat beberapa kuil yang cukup menarik untuk dikunjungi. Kuil terbesar dan terpopuler di kawasan ini adalah kuil Sanzenin, sebuah kuil milik sekte Tendai, salah satu aliran Japanese Buddhism. 

Kuil ini termasuk salah satu monzeki, yaitu sebuah kuil yang kepala pendetanya masih memiliki hubungan darah dengan keluarga kaisar. Kuil Sanzenin ini dikenal karena memiliki taman yang indah, batu-batuan yang diukir dengan cara yang unik dan ditempatkan di taman lumut, serta ribuan miniatur patung Kannon.

Walau kuil Sanzenin merupakan daya tarik utama di kawasan ini, masih ada beberapa kuil menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan. Misalnya saja kuil Hosenin yang memiliki sebuah pohon pibus berusia 700 tahun. Anda dapat menikmati keindahan pohon pinus yang seluruh dahannya telah disangga oleh kayu penopang itu dari sebuah ruang tatami yang memiliki langit-langit yang berhiaskan darah samurai.

Langit-langit itu diambil dari lantai di kastil Fushimi paska terjadinya sebuah peristiwa berdarah, dan sengaja dipindahkan ke kuil ini untuk menghormati para samurai yang melakukan harakiri daripada harus menyerah pada musuh. 

Lalu ada kuil Jikkoin yang letaknya tak begitu jauh dari kuil Sanzenin. Kuil ini juga memiliki taman yang menarik, dan Anda dapat menikmati pemandangan taman dari ruangan berlantai tatami sambil menikmati secangkir teh. Tak begitu jauh dari kuil Jikkoin ada kuil Shorinin. 

Kuil ini sudah berdiri sejak tahun 1013, walau bangunan utama di kuil ini baru berdiri pada pertengahan periode Edo. Kemudian masih ada kuil Raigoin yang lokasinya berada di tengah hutan. Kuil ini sudah berdiri sejak abad ke-9 dan memiliki suasana yang sangat tenang. Cocok bagi Anda yang sejenak ingin melarikan diri dari suasana perkotaan. 

Walau sebagian besar kuil di Ohara menawarkan suasana yang tenang, ada sebuah alternatif kuil lainnya jika Anda betul-betul ingin mencari ketenangan dan menjauh dari area yang dipenuhi kuil. Ya, kuil-kuil yang telah disebutkan sebelumnya memang berada di lokasi yang tak begitu berjauhan. Namun ada satu kuil yang posisinya agak menjauh, yaitu Jakko-in Temple. Kuil ini letaknya terpisah dari kuil-kuil lainnya, sehingga suasana disini jelas relatif lebih tenang dan sepi. 

Selain berkunjung ke aneka kuil, Anda dapat berjalan-jalan menikmati keindahan suasana di Ohara. Karena letaknya di daerah pegunungan, udara disini sangatlah segar. Cocok sekali dikunjungi saat musim gugur, yaitu saat daun-daun mulai berubah warna. 

Point menariknya, musim gugur di Ohara ini datang lebih cepat satu minggu dari daerah di pusat Kyoto, sehingga Anda dapat menikmati perubahan warna daun lebih cepat dibanding jika hanya berwisata di pusat Kyoto saja. Namun jika tidak datang pada musim gugur, Anda tetap dapat menikmati suasana di Ohara kok

Kawasan ini memiliki banyak jalan setapak yang dipenuhi dengan berbagai toko yang menjual aneka souvenir. Jika Anda tertarik untuk melakukan hiking, Anda dapat berjalan-jalan menembus hutan untuk mencari Otonashi Waterfall. Air terjun ini terletak di hutan di belakang Ohara, dan dapat dicapai dengan mudah karena banyaknya tanda dan papan petunjuk yang menuju ke lokasi tersebut. 

Dan jika masih belum puas, Anda dapat mencoba menginap di ryokan, yaitu penginapan tradisional ala Jepang. Di Ohara terdapat beberapa ryokan yang memiliki lisensi untuk menggali sumber air panas sendiri. 

Jadi Anda dapat menginap di penginapan tradisional sekaligus mencoba berendam di onsen yang biasanya ditempatkan di ruang terbuka, sambil menikmati keindahan alam Ohara dan mencicipi aneka kuliner khas Ohara yang disajikan di ryokan. Menarik bukan? Dan sebagai penutup, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner khas Ohara, yaitu Aisu Kyuri (Es Mentimun). Selamat berwisata!^^ 

Ohara
Akses : -Kyoto Bus no 19 menuju Ohara (dari Stasiun Kokusaikaikan);
-Kyoto Bu no 60 (dari Stasiun Kyoto)



Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar