HaraJawa - Anda yang suka berwisata ke Kyoto, atau setidaknya suka melakukan survey
tentang tempat wisata di Tokyo, pastinya sudah familiar dengan situasi Kyoto
yang kental dengan suasana ala kota lama. Kyoto juga dikenal karena memiliki
banyak kuil dan museum yang masih terjaga dengan baik, serta memiliki beberapa
jalan yang memiliki nuansa khas dan sayang untuk dilewatkan seperti Arashiyama
Bamboo Forest, Ninenzaka dan Sannenzaka, serta Philosopher’s Path
Namun jika Anda jenuh dengan semua itu, mengapa tak melarikan diri sejenak
ke pinggiran Kyoto? Kota ini memiliki beberapa daerah pinggiran yang punya
nuansa yang khas dan berbeda dengan pusat kota Kyoto, sehingga bisa menjadi
alternatif wisata bagi Anda yang jenuh dengan suasana Kyoto.
Salah satu daerah pinggiran yang menarik untuk dikunjungi adalah Ohara.
Tempat ini merupakan sebuah kota kecil yang terletak di sisi utara Kyoto yang
jaraknya kira-kira 1 jam perjalanan dari Stasiun Kyoto. Cukup jauh, namun tetap
menarik untuk dikunjungi.
Suasananya khas dan cukup berbeda dengan kota Kyoto, karena daerah Ohara ini
lebih dekat ke pegunungan. Jadi disini Anda dapat melihat-lihat suasana kota
kecil yang terletak di pegunungan, dengan beberapa ladang pertanian dan
perkebunan, dan pastinya memiliki suasana yang sejuk dan sangat alami.
Walau terletak di pinggiran dan merupakan sebuah kota kecil, bukan berarti
tak ada yang bisa dilihat di Ohara. Justru sebaliknya, di Ohara terdapat
beberapa daya tarik wisata yang cukup menarik minat wisatawan, terutama
wisatawan asing. Salah satunya adalah aneka kuil.
Ya, di daerah Ohara ini terdapat beberapa kuil yang cukup menarik untuk
dikunjungi. Kuil terbesar dan terpopuler di kawasan ini adalah kuil Sanzenin,
sebuah kuil milik sekte Tendai, salah satu aliran Japanese Buddhism.
Kuil ini termasuk salah satu monzeki, yaitu sebuah kuil yang kepala
pendetanya masih memiliki hubungan darah dengan keluarga kaisar. Kuil Sanzenin
ini dikenal karena memiliki taman yang indah, batu-batuan yang diukir dengan
cara yang unik dan ditempatkan di taman lumut, serta ribuan miniatur patung
Kannon.
Walau kuil Sanzenin merupakan daya tarik utama di kawasan ini, masih ada
beberapa kuil menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan. Misalnya saja kuil Hosenin
yang memiliki sebuah pohon pibus berusia 700 tahun. Anda dapat menikmati
keindahan pohon pinus yang seluruh dahannya telah disangga oleh kayu penopang
itu dari sebuah ruang tatami yang memiliki langit-langit yang berhiaskan darah
samurai.
Langit-langit itu diambil dari lantai di kastil Fushimi paska terjadinya
sebuah peristiwa berdarah, dan sengaja dipindahkan ke kuil ini untuk
menghormati para samurai yang melakukan harakiri daripada harus menyerah pada
musuh.
Lalu ada kuil Jikkoin yang letaknya tak begitu jauh dari kuil Sanzenin. Kuil
ini juga memiliki taman yang menarik, dan Anda dapat menikmati pemandangan
taman dari ruangan berlantai tatami sambil menikmati secangkir teh. Tak begitu
jauh dari kuil Jikkoin ada kuil Shorinin.
Kuil ini sudah berdiri sejak tahun 1013, walau bangunan utama di kuil ini
baru berdiri pada pertengahan periode Edo. Kemudian masih ada kuil Raigoin yang
lokasinya berada di tengah hutan. Kuil ini sudah berdiri sejak abad ke-9 dan
memiliki suasana yang sangat tenang. Cocok bagi Anda yang sejenak ingin
melarikan diri dari suasana perkotaan.
Walau sebagian besar kuil di Ohara menawarkan suasana yang tenang, ada
sebuah alternatif kuil lainnya jika Anda betul-betul ingin mencari ketenangan
dan menjauh dari area yang dipenuhi kuil. Ya, kuil-kuil yang telah disebutkan
sebelumnya memang berada di lokasi yang tak begitu berjauhan. Namun ada satu
kuil yang posisinya agak menjauh, yaitu Jakko-in Temple. Kuil ini letaknya
terpisah dari kuil-kuil lainnya, sehingga suasana disini jelas relatif lebih
tenang dan sepi.
Selain berkunjung ke aneka kuil, Anda dapat berjalan-jalan menikmati
keindahan suasana di Ohara. Karena letaknya di daerah pegunungan, udara disini
sangatlah segar. Cocok sekali dikunjungi saat musim gugur, yaitu saat daun-daun
mulai berubah warna.
Point menariknya, musim gugur di Ohara ini datang lebih cepat satu minggu
dari daerah di pusat Kyoto, sehingga Anda dapat menikmati perubahan warna daun
lebih cepat dibanding jika hanya berwisata di pusat Kyoto saja. Namun jika tidak
datang pada musim gugur, Anda tetap dapat menikmati suasana di Ohara kok
Kawasan ini memiliki banyak jalan setapak yang dipenuhi dengan berbagai toko
yang menjual aneka souvenir. Jika Anda tertarik untuk melakukan hiking, Anda
dapat berjalan-jalan menembus hutan untuk mencari Otonashi Waterfall. Air
terjun ini terletak di hutan di belakang Ohara, dan dapat dicapai dengan mudah
karena banyaknya tanda dan papan petunjuk yang menuju ke lokasi tersebut.
Dan jika masih belum puas, Anda dapat mencoba menginap di ryokan, yaitu
penginapan tradisional ala Jepang. Di Ohara terdapat beberapa ryokan yang
memiliki lisensi untuk menggali sumber air panas sendiri.
Jadi Anda dapat menginap di penginapan tradisional sekaligus mencoba
berendam di onsen yang biasanya ditempatkan di ruang terbuka, sambil menikmati
keindahan alam Ohara dan mencicipi aneka kuliner khas Ohara yang disajikan di
ryokan. Menarik bukan? Dan sebagai penutup, jangan lewatkan kesempatan untuk
mencicipi kuliner khas Ohara, yaitu Aisu Kyuri (Es Mentimun). Selamat
berwisata!^^
Ohara
Akses : -Kyoto Bus no 19 menuju Ohara (dari Stasiun Kokusaikaikan);
-Kyoto Bu no 60 (dari Stasiun Kyoto)
Akses : -Kyoto Bus no 19 menuju Ohara (dari Stasiun Kokusaikaikan);
-Kyoto Bu no 60 (dari Stasiun Kyoto)
0 komentar:
Posting Komentar