HaraJawa - Melepaskan diri dari kebiasaan merokok memang bukan pekerjaan mudah. Ada
yang berhasil dan ada pula yang makin kecanduan dengan asap rokok.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry menyebutkan bahwa, kebiasaan merokok dan kecanduan nikotin yang sulit hilang bisa dipengaruhi oleh faktor genetis seseorang.
Tim peneliti dari Duke University menemukan bahwa, meskipun
faktor genetis bukan faktor utama yang menyebabkan seseorang sulit
melepaskan diri dari kebiasaan merokok, namun gen memainkan peran
penting terhadap kecanduan merokok.
Lebih dari 1.000 pria dan wanita diteliti untuk mengetahui pengaruh
genetis terhadap kebiasaan merokok. Peneliti mengamati kebiasaan
partisipan sejak anak-anak sampai usia 38 tahun, mulai dari perilaku,
kesehatan, dan gaya hidup.
Data tersebut kemudian diklasifikasi ke dalam ‘skor risiko genetik’
dengan mengamati penanda gen yang dianggap terkait dengan kebiasaan
merokok.
Hasilnya, sebanyak 880 orang mencoba untuk merokok, 24 persen lebih
mungkin menjadi perokok pada usia 15 tahun dan 43 persen mungkin menjadi
perokok di usia 18 tahun.
Pada orang dewasa peneliti menemukan bahwa 27 persen lebih mungkin
mempertahankan kebiasaan merokok dan 22 persen mungkin mengalami
kegagalan dalam usahanya untuk berhenti merokok, seperti dilansir
Everyday Health.
Meski faktor genetik berpengaruh terhadap kebiasaan merokok, namun
kecanduan rokok sebenarnya bisa dicegah dengan tidak mencoba dan
ikut-ikutan merokok.
0 komentar:
Posting Komentar