Jumat, 12 April 2013

Beberapa Hal Yang Harus Anda Ketahui Tentang Deodoran


HaraJawa - Banyak dari kita tidak berpikir bagaimana merawat ketiak. Selama ini kita membersihkan, mencukur, dan memberi deodorant agar wangi setiap saat.

Tapi, lupakan hal-hal itu dulu. Anda mungkin pernah menerima peringatan e-mail tentang kemungkinan bahaya deodoran atau antiperspirant. Apakah itu peringatan itu benar-benar mengerikan?

Agar lebih jelas, berikut adalah informasi senyawa apa saja yang bekerja di dalamnya. 

1. Aluminium 
Logam ini adalah bahan aktif yang digunakan di hampir semua deodoran yang membuat kelenjar keringat menghentikan atau mengurangi produksi keringat. Beberapa penelitian menemukan kemungkinan hubungan antara aluminium dengan kanker payudara dan Alzheimer.

Dapatkah penggunaan deodorant yang mengandung aluminium mampu menyebabkan kanker payudara karena kedekatannya dengan payudara? Dapatkan penggunaan deodorant menyebabkan demensia ketika memasuki otak?

National Cancer Institute mengatakan bahwa aluminium tidak menyebabkan kanker payudara, tetapi diakui bahwa penelitian saat ini menunjukkan hal yang bertentangan. Apa yang diteliti sekarang menunjukkan logam ini bersifat neurotoksin. Sehingga membuat konsumen lebih selektif lagi untuk memilih aluminium-free.

2. Ftalat 
Merupakan kelompok bahan kimia industri yang banyak ditemukan di deodoran. Bahan ini ternyata memiliki sejumlah masalah kesehatan. Tahun lalu, misalnya, studi dari Brigham dan Rumah Sakit Wanita menunjukkan hubungan antara ftalat dalam produk perawatan yang meningkatkan risiko diabetes pada wanita. 

3. Triklosan 
Triklosan digunakan dalam produk kecantikan sebagai bahan pengawet dan antibakteri. Risiko penggunaan triklosan masih menjadi perdebatan publik beberapa tahun lalu. Pemerintah Jepang maupun Kanada telah membatasi pemakaian bahan ini di produk kosmetik.

Kaiser Permanente telah menghapus sabun yang mengandung bahan tersebut. Sementara Johnson & Johnson bekerja keras untuk menghapus triklosan dari produk-produknya pada tahun 2015. Mengapa demikian? Penelitian telah menunjukkan triklosan dapat mengacaukan fungsi otot dan mengubah hormon. 

4. Propilen 
glikol Propilen glikol digunakan dalam produk kosmetik karena kemampuannya dalam menyerap air dan mengatur kelembaban. Propilen glikol juga digunakan untuk membuat asap buatan yang keluar dari mesin kabut.

Meskipun telah dinyatakan aman dalam dosis kecil oleh FDA, ternyata propilen glikol menyebabkan kekeringan, kemerahan, dan gatal di kulit. Komunitas ilmiah tidak tahu berapa banyak bahan ini yang terserap ke dalam kulit, dan EPA belum mampu menilai potensi karsinogeniknya.

Jika deodoran Anda meninggalkan kemerahan pada kulit, segera beralih ke deodorant yang bebas propilen glikol. Jika tidak mengalami kemerahan, Anda mungkin sensitif terhadap bahan ini.




Anda yang selalu memakai deodorant untuk menghilangkan keringat dan bau ketiak, harus lebih berhati-hati dalam memilih deodorant yang tepat dengan kulit.

Perhatikan bahan yang terkandung sebelum membeli. Ada baiknya konsultasi ke dokter kulit untuk mengetahui karakteristik dan kesehatan kulit Anda agar mempermudah memilih deodoran yang cocok.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar