Senin, 08 April 2013

Di Vietnam, Wanita Terpaksa Aborsi Jika Hamil Bayi Perempuan


HaraJawa - Bisa dikatakan, kita beruntung tinggal di Indonesia. Di negara yang meninggikan jenis kelamin tertentu, ada banyak hal menyakitkan yang harus dilalui wanita. Di Vietnam misalnya, para orang tua lebih menyukai anak laki-laki, sehingga wanita yang mengandung bayi perempuan terpaksa melakukan aborsi. Inilah salah satu cerita memilukan seorang wanita dari Vietnam.

Aku menderita karena melakukan aborsi

Dilansir Ucanews, wanita Vietnam bernama Hoai Anh, 37 tahun. bercerita bahwa dia melakukan aborsi saat kehamilannya mencapai usia 14 minggu. Saat itu, hasil pemeriksaan USG menunjukkan bahwa Hoai Anh mengandung bayi perempuan. “Saya sangat menderita karena nyawa anak saya hilang. Jika orang tua saya dulu melakukan aborsi karena jenis kelamin, saya tidak akan pernah ada,” ujarnya sambil menangis.

Hoai Anh tampak sangat pucat dan kurus, dia mengaku kehilangan berat badan hingga 5 kg sejak melakukan aborsi. Apa yang dilakukan Hoai Anh bukan tanpa alasan. Dalam masyarakat Vietnam, anak laki-laki akan menjadi ahli waris dan menjadi penjaga orang tua saat mereka sudah lanjut usia. Hal inilah yang membuat kedudukan laki-laki lebih tinggi dan lebih disukai. Sehingga dalam satu keluarga, diharapkan ada bayi laki-laki yang dilahirkan.

Suami Hoai Anh adalah petinggi Partai Komunis, sehingga mereka tidak dapat melawan aturan 2 anak dalam satu keluarga. Hoai Anh dan suaminya telah memiliki satu anak perempuan berusia 9 tahun. Secara otomatis, mereka tidak bisa lagi memiliki anak perempuan dan harus memiliki anak laki-laki.

Lahirkan bayi laki-laki, atau biarkan suamimu dengan wanita lain!

Tekanan yang dialami Hoai Anh semakin berat saat mertuanya semakin mendesak untuk memiliki cucu laki-laki. “Kamu harus memiliki anak laki-laki, atau biarkan suamimu mencari wanita lain untuk melahirkan bayi laki-laki,” ujar Hoai Anh mengutip perkataan mertuanya. Sama seperti wanita lain di Vietnam, Hoai Anh tidak punya kebebasan. Hal ini juga yang menyebabkan keseimbangan jenis kelamin anak laki-laki dan anak perempuan di Vietnam tidak seimbang.

Walaupun pemerintah sudah melarang praktik pemilihan jenis kelamin, dan memberi beasiswa untuk pasangan yang memiliki anak perempuan, tetap saja masyarakat Vietnam lebih mengharapkan anak laki-laki dengan cara apapun.

Bagaimana tanggapan sahabat ?
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar